http://www.meebo.com/rooms

Ahad, 26 Julai 2009

KASIH SEORANG SUAMI


Seorang suami tidak melahirkan rasa kasihnya dalam bentuk perkataan seratus peratus. Begitu juga isteri, tapi suami lebih sukar melahirkannya dalam bentuk lisan. Yang ditunjukkan hanya cukup-cukup membolehkan dia pula menerima kasih sayang isterinya. Selebihnya disimpan untuk masa akan datang. Kasih sayang itu disimpan dan dijimatkan, tidak dibelanjakan dengan boros. Usah meminta kasih sayang terlalu banyak dari suami, sebagai tanda memahami dan mengasihinya.

Kasih suami kepada isteri bukan terletak kepada "I LOVE U" tetapi menjaga isteri dari segi makan minum dan keselamatannya, mendidik dan menasihatinya, memimpinnya ke jalan yang benar dan menyelamatkan isterinya dari api neraka.

Suami yang baik itu mempunyai beberapa ciri penting iaitu berlaku sayang kepada isterinya, berlaku jujur dan menepati janji pada isteri, menjaga kerbersihan diri, tahu memuaskan isterinya dalam nafkah batin dan tidak mementingkan diri sendiri dalam jima', tidak mata keranjang atau bergaul bebas dengan wanita lain, tidak menghampiri perzinaan, menjauhi arak dan judi, selalu membimbing dan menasihati isteri,serta menolong isteri di rumah.

Itulah antara kasih suami kepada isterinya. Kasih itu juga disampaikan melalui pemenuhan tanggungjawab, bukan hanya kata-kata manis tetapi tidak sanggup bertanggungjawab.

Ahad, 19 Julai 2009

LELAKI BEBAS


Tatkala Imam Ali menduduki tampuk kekhalifahan, orang-orang yang rakus dunia menentang beliau sehingga pecahlah Perang Jamal. Seusai perang jamal, Muawiyah yang berkuasa di Suriah, mengklaim diri sebagai khalifah dan mempersiapkan perang besar melawan pasukan Imam Ali (Perang Shiffin). Perang ini terjadi pada tahun 36H. selama peperangan, terjadi surat menyurat antara Imam Ali dan Muawiyah.


Suatu hari, seorang lekaki bernama Aswad bin 'Arfajah berteriak lantang dalam majlis Muawiyah, "Celakalah negkau, hai Muawiyah. Peran apa yang engkau mainkan setiap hari? Adakalanya engkau menulis surat, dan adakalanya pula engkau menipu rakyat dengan berbagai surat. Adakalanya engkau memanfaatkan Syarhubail (seorang pemuka masyarakat) untuk mempengaruhi rakyat (supaya berpihak padamu). Ketahuilah, semua itu takkan menguntungkanmu." lalu ia melantunkan bait-bait syair: Pada hari ini waspadalah terhadap keganasan singa perkasa, Yang pabila datang kan mengalahkan satria-satria perang."


Bait-bait syair penuh semangat ini bagaikan pukulan telak yang mengenai wajah Muawiyah sehingga nwnbuatnya murka. Api kegusaran langsung membakar hatinya. Lalu dengan suara lantang, ia berteriak, "Wahai Putra 'Arfajah, siapa ysng kau msksudkan dengan singa perkasa yang denganya engkau menakut-nakutiku?"


Aswad mengatakan, "apakah engkau tak tahu? singa itu adalah Ali bin Abi Thalib, saudara Rasulullah saww, putra pmannya, suami putrinya, ayah Al-hasan dan Al-Husain, washinya, dan pewaris ilmunya. Dia adalah orang yang dalam perang Badar telah membinasakan pamanmu, Uthbah; sepupumu, Walid; paman ibumu, Syibah; dan saudaramu, Handhalah dengan pedangnya yang tajam."


Muawiyah tenggelam dalam kemarahan. Dia sangat murka mendengar kata-kata tajam lelaki itu. Tiba-tiba, dia menarik kepala lelaki itu seraya memerintahkan pengawalnya,"Penjarakan orang ini!"


Pengawal muawiyah segera menagkap Aswad bin 'Arfajah. Tapi Syarhubail berkata kepada Muawiyah, "Perintahkanlah anak buahmu untuk membebaskan putra 'Arfajah! Sebab dia orang mulia dan salah satu pemuka. Dia pemimpin dan dipatuhi di tengah keluarganya. Mereka mematuhi perintahnya. Jika engkau tidak membebaskannya, saya akan membatalkan baiat padamu." Akhirnya Muawiyah membebaskan Aswad bin 'Arjafah. Dia kemudian berkata kepada Syarhubail, "Meskipun kesalahannya amat besar, tapi aku memaafkannya demi kamu."


MODAL UMUR


Fakhru al-Razi, salah seorang ulama besar Ahlusunah wal jamaah menuturkan, "Saya berjumpa dengan seorang tokoh besar dan jujur. Dia menceritakan (pada saya) bahwa dirinya melihat seseorang menjual es batu. Orang itu berteriak berulang-ulang, 'Kasihanilah orang yang modalnya hampir cair!' Lalu tokoh itu mendekatinya seraya mengatakan, 'Inilah firman Allah dalam surat al-'ashr yang berbunyi: (Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian.) Benar,orang yang tak mampu memanfaatkan umurnya (di jalan kebaikan) dan (tidak) menggunakanya untuk mencari keutamaan, bagaikan es batu yang mencair dan tak pernah kembali. Imam Ali berkata, "Sesungguhnya tak ada harga bagi diri kalian selain surga, maka janganlah kalian mejualnya kecuali dengannya (surga)."

Jumaat, 17 Julai 2009

WUDUK


"Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu ingin mendirikan salat, cucilah muka dan tanganmu sampai siku dan sapulah kepala dan kakimu sampai dua mata kaki.."(QS. al-Ma'idah, 6)
Imam Baqir, ayah Imam Shadiq, berkata, "Tidak sah salat kecuali dengan bersuci." Beliau juga berkata, "Wuduk itu wajib."
Imam Shadiq berkata, "Telah bersabda Rasulullah (saww), 'pembukaan salat adalah wuduk, tahrim-nya adalah takbir, dan tahlil-nya adalah salam,"
Imam Shadiq berkata, "Wuduk adalah setengah iman." Kearana itu, seseorang boleh berwuduk sekadar agar ia sentiasa dalam keadaan suci sepanjag hari. bahawasanya waduk merupakan tobat tanpa istighfar. Wanita haid juga sunah berwuduk dan duduk ditempat salat seukuran waktu salat. Demikian pula, ia sunah bagi orang junub sebelum tidur, makan, minum, dan jimak yang kedua kali, juga bagi mayat sebelum dimandikan. Itu semua didasarkan pada riwayat-riwayat Ahlulbait.
"Dan tidaklah mereka diperintahkan kecuali untuk mengabdi kepada Allah dengan mengiklaskan agama untuknya."(QS. al-Bayyinah,5)
"Maka serulah Allah dengan mengikhlaskan agama untuk-nya."(QS. al-Mu'min, 14).

Isnin, 13 Julai 2009

Adik-Adik Yang Dikasihi!!

Solat adalah menghadapkan diri di hadapan Allah S.W.T, bersujud kepadanya, memohon rahmat dan keredhaan daripadanya.
Tuhan menciptakan kewujudan alam ini dengan keluasan tanpa batasnya, dari sekecil-kecil zarah hinggalah sebesar planet atau bintang.
Dia telah mengutuskan para Nabi dan Rasul (a.s) supaya mereka mengajarkan kepada kita cara bersolat.
Solat itu umpama mata air, yang mana kita membersihkan dan menyucikan diri secara berulangkali di dalamnya.
Adik-adikku yang dikasihi! Marilah kita belajar cara untuk bersolat dan marilah sama-sama kita mendirikan solat.