http://www.meebo.com/rooms

Sabtu, 12 September 2009

MAKNA ASTAGHFIRULLAH


Diriwayatkan oleh Al-Sayyid Al-Radhi r.a dalam Nahj Al-Balaghah bahwa seseorang berkata "Astagfirullah" (Aku memohan Ampun kepada Allah) di depan 'Ali a.s 'Ali berkata kepadanya, "sesungguhnya istighfar adalah darjat 'Illiyyin, dan merupakan sebuah kata yang mencakup enam hal. Pertama adalah menyesali masa lalu. Kedua, bertekad tidak akan mengulanginya lagi. Ketiga, mengembalikan pada makhluk hak-haknya (yang pernah dirampas pada masa lalu) sehingga engkau bertemu Allah Swt. dalam keadaan bersih sedemikian sehingga tak ada yang dapat menuntutmu. Keempat, memenuhi setiap kewajipan yang pernah engkau lalaikan. Kelima, membereskan daging tubuhmu yang ditumbuhkan oleh sesuatu yang haram. Engkau melelehkannya dengan kesedihan (tangis dan penyesalan) sehingga yang kau biarkan hanya kulit yang melekat di tulang, dan setelah itu tumbuhlah daging baru di antara kulit dan tulang itu. Keenam, buatlah tubuhmu merasakan kepedihan dalam melakukan ketaatan sebagaimana telah engkau rasakan manisnya kemaksiatan. Setelah melakukan keenam hal ini, barulah katakan 'Astaghfirullah.'''

Isnin, 7 September 2009

Ayat 'Wilayah' Imam Ali


Suatu hari, Rasulullah menunaikan shalat zuhur di masjid Nabawi. Imam Ali juga hadir. Seorang fakir memasuki masjid dan meminta bantuan orang-orang. Ternyata tak seorangpun memberi sesuatu kepadanya.

Hati orang fakir itu gundah dan berkata, "Ya Allah, saksikanlah aku meminta bantuan di masjid NabiMu, namun tak seorangpun bersedia membantuku."

Saat itu, kebetulan Imam Ali sedang rukuk. Beliau mengisyaratkan dengan jari manisnya. Orang fakir itu lalu maju ke depan dan mengambil cincin di jari manis Imam.

Usai shalat, Rasulullah saww mengetahui kejadian itu dan mengatakan, "Saudaraku, Nabi Musa as, memohon kepada Allah, 'Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, (yaitu) Harun saudaraku, teguhkan dengan dia kekuatanku, dan jadikanlah dia sekutu dalam urusanku, supaya kami banyak bertasbih kepada Engkau, dan banyak mengingat Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui (keadaan) kami. (Thaha:25-35).

Setelah itu, Rasulullah saww berdoa,

"Ya Tuhanku, lapangkanlah untukkundadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, (yaitu) Ali saudaraku, teguhkan dengan dia kekuatanku, dan jadikanlah dia sekutu dalam urusanku."

Belum selesai Rasulullah saww menyampaikan doanya, malaikat Jibril turun dan mewahyukan ayat:

Sesungguhnya pemimpin kalian hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat tatkala mereka rukuk. (al-Maidah: 55)

Berdasarkan penjelasan ini, wilayah (otoritas) dan kepimpinan Imam Ali sepeninggal Rasulullah saww ditetapkan langsung Allah Swt.