http://www.meebo.com/rooms

Ahad, 4 Oktober 2009

Sebelum penciptaan Adam a.s

Rasul saw bersabda, "Makna para nabi adalah aku, shiddiqin adalah Ali, syuhada adalah Hamzah, dan orang-orang saleh adalah Fatimah. Itu dikarenakan Allah menciptakan aku, Ali, Fatimah, Hasan, dan Husain sebelum Dia menciptakan Adam dan ketika langit belum dibangun dan bumi belum dihamparkan. Allah berbicara dengan suatu kalimat dan menciptakan cahaya darinya. Kemudian Dia kembali berbicara dengan suatu kalimat dan menciptakan ruh darinya. Dia lalu mengabungkan keduanya dan menciptakan aku dan Ali. Kami bertasbih ketika tidak ada yang bertasbih kepada Allah. Saat dia menciptakan makhluk lain, Dia membelah cahayaku dan menciptakan makhluk lain, Dia membelah cahayaku dan menciptakan 'Arsy, karena itu aku lebih utama dibandingkan dengannya. Allah mengambil cahaya saudaraku, Ali, dan menciptakan malaikat darinya, kerana itu dia lebih utama ketimbang mereka. Kemudian Dia menciptakan langit dan bumi dari cahaya Fatimah, karena itu dia lebih utama ketimbang keduanya. Lalu Allah mengambil cahaya Hasan dan menciptakan matahari dan rembulan, karena itu dia lebih baik dibanding keduanya. Dia lalu mengambil cahaya dari husain dan menciptakan surga dan bidadari darinya, karena itu dia lebih baik dibanding mereka. Para malaikat lalu tinggal di tengah kegelapan dan Allah menciptakan cahaya penerang bagi mereka dari cahaya Fatimah yang meninari langit dan bumi. Mereka bertanya, 'wahai Tuhan kami, cahaya apakah ini?' Allah menjawab,'Inilah cahaya kekasih-Ku, isteri kekasih-Ku,dan ibu wali-wali-ku. Aku jadiakn kalian sebagai saksi bahwa pahala tasbih kalian hingga hari kiamat diperuntukkan baginya dan pengikutnya.'''

Sabtu, 12 September 2009

MAKNA ASTAGHFIRULLAH


Diriwayatkan oleh Al-Sayyid Al-Radhi r.a dalam Nahj Al-Balaghah bahwa seseorang berkata "Astagfirullah" (Aku memohan Ampun kepada Allah) di depan 'Ali a.s 'Ali berkata kepadanya, "sesungguhnya istighfar adalah darjat 'Illiyyin, dan merupakan sebuah kata yang mencakup enam hal. Pertama adalah menyesali masa lalu. Kedua, bertekad tidak akan mengulanginya lagi. Ketiga, mengembalikan pada makhluk hak-haknya (yang pernah dirampas pada masa lalu) sehingga engkau bertemu Allah Swt. dalam keadaan bersih sedemikian sehingga tak ada yang dapat menuntutmu. Keempat, memenuhi setiap kewajipan yang pernah engkau lalaikan. Kelima, membereskan daging tubuhmu yang ditumbuhkan oleh sesuatu yang haram. Engkau melelehkannya dengan kesedihan (tangis dan penyesalan) sehingga yang kau biarkan hanya kulit yang melekat di tulang, dan setelah itu tumbuhlah daging baru di antara kulit dan tulang itu. Keenam, buatlah tubuhmu merasakan kepedihan dalam melakukan ketaatan sebagaimana telah engkau rasakan manisnya kemaksiatan. Setelah melakukan keenam hal ini, barulah katakan 'Astaghfirullah.'''